Perjalanan Menerima Diri Sendiri

Langkah Awal Menyadari Keunikan Dalam Diri


 

Dulu sering kali saya merasa tidak cukup baik. Dibalik sibuk dan keramaian dunia, menjadi orang yang pendiam sedikit menakutkan dan menggelisahkan dibeberapa hal. Pandangan aneh orang-orang membuatku sedikit berpikir bahwa saya begitu buruk, dan terkadang membandingkan diri. 

Kemudian suatu hari, banyak hal terjadi yang benar-benar mengubah cara saya melihat dunia. Saya tidak suka banyak berbicara, bukan karena saya tidak mau; tetapi kadang-kadang tidak ada yang ingin saya katakan.


 

Tapi seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa keheningan memiliki suaranya sendiri, kekuatannya sendiri. Bukan berarti saya kosong; saya hanya butuh waktu untuk memahami diriku sendiri. Semakin saya berhenti menilai seberapa baik saya dibandingkan dengan orang lain, semakin saya menemukan hal-hal kecil namun penting yang membuat saya menjadi diri saya sendiri.

 Saya belajar bahwa diam tidak berarti tidak terlihat. Itu berarti saya mengamati, mendengarkan, merasakan hal-hal dengan mendalam dengan cara yang mungkin tidak diperhatikan orang lain. Pelan-pelan, saya mulai menghargai cara saya menyalami dunia dengan cara yang berbeda.

Pikiranku tidak selalu dimaksudkan untuk diucapkan tetapi untuk dirasakan, untuk diubah menjadi cerita, menjadi momen-momen tenang pemahaman yang tidak bisa diambil oleh orang lain dariku. Dan dalam momen-momen itu, saya menemukan bahwa keunikan saya bukan terletak pada seberapa keras suara saya, tetapi pada seberapa dalam keheningan saya bisa berbicara. 


Menerima diri saya apa adanya telah menjadi titik balik yang memungkinkan saya tumbuh dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya mulai memahami kekuatan dan kelemahan saya, melihatnya bukan sebagai cacat tetapi sebagai bagian dari apa yang membuat saya unik. Saya tahu bahwa orang sering mengatakan bahwa orang yang pendiam bisa terkesan blak-blakan atau memiliki selera humor yang tidak selalu tepat sasaran. 

Memang benar bahwa kata-kataku kadang-kadang mungkin kurang lembut seperti yang diharapkan orang lain, dan leluconku mungkin tidak selalu berhasil. Tapi saya tidak membiarkan itu menghentikan saya untuk belajar.

Karena saya percaya bahwa pertumbuhan dimulai dengan pemahaman. Saya telusuri diberbagai buku-buku atau artikel halaman yang ditulis oleh pemikiran bijak. Saya mencoba berbagai macam trial and error nya dalam kehidupan. 

Sampai saya belajar bahwa tidak apa-apa untuk berbeda, bahwa perjalanan saya tidak harus terlihat seperti perjalanan orang lain. Setiap buku yang saya baca membantu saya melihat bahwa menjadi diri sendiri sudah lebih dari cukup. Ini tentang bersikap baik pada diri sendiri sambil berusaha menjadi lebih baik, bukan untuk orang lain, tetapi untuk orang yang ingin saya jadi.

Komentar

Postingan Populer