Ke'lesu'an diakhir tahun

 Entah sejak kapan, Aku lupa persis kapan mulanya setiap pulang kerumah di Desa, Aku tidak pernah kemana-mana. Aku pribadi tidak menolak pertemuan dengan keluarga ataupun teman tapi rasanya berat sekali kaki ini melangkah keluar dari rumah, seolah-olah ada bahaya yang mengancam. Menghabiskan waktu dirumah lebih banyak dikamar, tidak tahu apa penyebabnya. Seolah-olah sedang jatuh, tidak berharga bahkan seringkali kehilangan semangat untuk hidup. 

 "Ketakutan dan pikiran kalut membutuhkan energi yang luar biasa besar dan menghilangkan kreativitas dan motivitasi dari hidup kita" -Richard carlson. 

Melihat diri sendiri yang menyedihkan, tapi juga sulit untuk keluar dari zona nyaman yang sebenarnya penjara pikiran dan berakhir menertawakan diri saya sendiri. Banyak hal dan kesempatan yang hilang begitu saja akibat ulah sendiri yang terlalu menikmati kesedihan. Hanya sedikit progres kehidupan ckck. 

Ini adalah salah satu tulisan Aku di diary yang tertulis dengan judul "depresi akhir tahun". Dan ternyata depresi mengarah lebih kepenyakit mental yang butuh pengobatan dan perawatan. 


"Before you diagnose yourself with depression or low self-esteem, first make sure that you are not, in fact, just surrounded by assholes" -Sigmund Freud. 
Haha apa-apaan ini? 
Mendiagnosis diri sendiri adalah hal yang buruk okkey! Aku bertanya sekaligus belajar pada diri sendiri apa alasan dan penyebabnya?, kenapa saya begini? Ini bukan hal mudah dan membutuhkan waktu untuk jawabannya itu. 

 "Akhir Tahun?" awalnya juga aku berpikir kenapa saya menuliskannya dengan judul akhir tahun. Ternyata itu hasil simpulan bahwa aku mengalaminya dengan pola berulang yang selalu terjadi diakhir tahun. Wajar aja sih dikarenakan saya selalu berada dirumah pada akhir tahun. Kalian pasti pernah mengalami disaat kalian tidak banyak beraktifitas, tidak banyak hal-hal produktif, plus masalah yang belum kelar dan ditemukan jawabannya berakhirlah dengan siang malam overthingking. Dan akhirnya ini impact ke hubungan sosial kita. Rasanya tuh kayak hampa, kosong, cemas gak tau apa yang dicemasin overthingking terus. 


Banyaknya masalah-masalah dibelakang yang mengekori entah itu hasil dari tindakan atau pikiran kita sendiri yang belum terpecahkan dan terselesaikan membuat saya kadang-kadang jadi sensitif dan impulsif. 

Pernah pada tahun 2017 tepatnya sebelum kelulusan , aku melakukan kesalahan yang  belum pasti apakah itu kesalahan besar atau kecil tapi itu sangat berdampak besar bagi kehidupan saya. Aku pulang kerumah menangis pada mama (dan kalau tidak salah butuh waktu kurang lebih sebulan baru aku dirumah)  dan mendapatkan ketenangan sedikit, nasihat juga sedikit sebagai pelajaran bagiku. 

Sama seperti luka yang diberi suntik bius lalu,  dibiarkan saja sampai masa biusnya hilang, tanpa pengobatan. Yaa.. Seperti itulah ketenangan yang aku dapatkan. 

Dan juga nasihat dan pelajaran sebenarnya dari kecil aku termasuk anak yang jarang melakukan kesalahan jadi mungkin itu juga yang membuat saya sedikit keras kepala. Mungkin bukan sedikit. Ilmu saya sangat cetek sehingga sedikit sulit dinasehati dan juga masih sangat labil. 

Meskipun begitu ketenangan itu walau kecil memberikanku semangat dan memutuskan untuk mengambil sebuah pekerjaan. Aku sering mengingatkan diri sendiri untuk lebih mengikuti logika ketimbang perasaan yang akan menenggelamkanku. Menyelesaikan masalah dengan uang itu pemikiran saya dulu yang bodoh yang kemudian berakhir dengan bermasalah pada keuangan. 
Kenapa aku merasa tenggelam dalam tumpukan masalah 😁.

Okkey baiklah kehidupan sekarang terasa keras mari kita berkerja. Hanya 3 bulan saya berkerja di salah satu cabang PT. Swasta di Balikpapan saya resign. Setelah aku mengerti bagaimana sistemnya disana saya merasa tidak cocok dan dengan sifat kekanak-kanakanku bermasalah dengan leader dan manajer disana. Huhu untung aku sudah meminta maaf. 

Pengangguran, otomatis aku balik kerumah lagi, yaps aku tenggelam lagi dalam tumpukan masalah dan perasaan saya. Dan ini bukan pertama kali, ini berulang-ulang dan membosankan. 

Ini mengingatkanku dengan kisah yang pernah aku baca didalam alkitab tentang bangsa israel yang meninggalkan tanah kutukan menuju tanah perjanjian, namun mereka hanya berputar-putar selama 40 tahun lamanya. Ini karna apa? Karena mereka hanya penuh keluh kesah dan penyesalan. 

Haha kurang lebih seperti itu sampai aku berani bertanya pada diri sendiri apa?  Kenapa? Hmm.. Tidak ada jawaban. Akhirnya aku membuka buku diary saya, membacanya dan mengambil keputusan penting. Aku harus belajar banyak hal, memperbaiki banyak hal dan itu semua dimulai dari diri  sendiri. 

Aku kembali membuka blog  yang sudah lama terbiarkan ini, kembali menulis diary, menghabiskan tumpukan buku yang tidak pernah selesai terbaca, membeli buku baru dan mencoba mengambil pekerjaan baru. Aku juga belajar untuk konsisten ditempatku berkerja walaupun gaji tidak seberapa tapi setidaknya aku tidak terlalu lelah. Dan memberi waktu sampai aku merasa cukup. 



Komentar

Postingan Populer